Kamis, 31 Desember 2020

MANAJEMEN 5 M UNTUK PARA MANAJER PROYEK

Pentingnya dilakukan Manajemen proyek sejak awal akan memberikan dampak yang baik terhadap hasil yang dikerjakan, pembangunan akan berjalan sesuai rencana, kerja organisasi akan maksimal, dalam pembangunan suatu proyek seorang manajer bukan saja sebagai penanggung jawab dan pengambil keputusan, tapi juga sebagai pemimpin yang harus sudah dibekali dengan pengalaman dan kompetensi.


Foto : Box Girder Arch, Jembatan Trio Amanah Indragiri - Kota Rengat

Manajer dalam proyek Pemerintah saat ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), seorang PPK harus tahu apa yang akan dilakukannya, mana urusan yang harus diserahkan ke tim pendukungnya, mana keputusan yang menjadi tanggungjawab tim pendukung dan mana keputusan yang menjadi tanggungjawabnya, dalam hal ini jangan sampai tertukar, oleh sebab itu pengalaman dan kemampuan PPK sebaiknya lebih dari tim pendukungnya.

Seorang PPK harus cepat dalam mengambil keputusan, sebab dalam pelaksanaan proyek waktu sangat penting, agar perencanaan waktu yang telah disepakati tidak tertunda akibat kelalaikan dalam pengembilan keputusan, apalagi yang tertunda tersebut ada pada jalur kritis proyek, tentu akan menunda item lainya, kesiapan tim pendukung PPK akan memberi pengaruh bagi PPK dalam pengambilan keputusan tersebut.                

Agar PPK cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan dan tercapainya sasaran proyek yang tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu, maka PPK harus mampu memanfaatkan dan memaksimalkan 5 M manajemen sumberdaya yaitu :

1.        Money (Uang)

Anggaran memiliki peranan penting dalam suatu organisasi, tak terkecuali untuk keperluan pengadaan Barang/Jasa, untuk itu dalam menyusun kebutuhan pengadaan Barang/Jasa Pengguna Jasa harus benar-benar mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhan rencana kegiatan, pengelolaan keuangan yang baik merupakan suatu tantangan bagi organisasi manapun baik dipemerintah maupun swasta.

Untuk menghasilkan nilai efisiensi perlu dirumuskan standar biaya terlebih dahulu, perhitungan nilai efisiensi akan menjadi akurat apabila standar yang digunakan sesuai dengan output yang akan dicapai, efisiensi itu tidak harus murah, efisiensi disesuaikan dengan harga pasar, ketika dapat menyesuaikan dengan harga pasar, maka dengan sendirinya kita telah melakukan efisiensi.

PPK selaku manajer harus mampu mengefisiensikan anggaran, dalam penyusunan rencana anggaran suatu kegiatan harus dilakukan proses sebagai mana mestinya, terutama dalam menghitung rencana anggaran harus dilakukan survey harga bahan, dalam penyusunan  Owneer Estimate (OE) atau Harga Perkiraan Pendiri (HPS) untuk pelaksnaan proyek, PPK harus menjadi leader dalam prosesnya mulai dari survey sampai didapatnya harga berkenaan.

Dalam pelaksanaan proyek PPK harus mampu mengambil keputusan terhadap sisa tender, apakah ada keperluan penambahan item pekerjaan atau menambah volume, sehingga sisa anggaran termanfaatkan dengan baik, kebutuhan penambahan volume atau item pekerjaan bener-benar untuk meningkatkan target atau kinerja, perlu diketahui oleh para PPK penggunaan sisa tender tidak dibenarkan hanya untuk memanfaatkan anggaran supaya habis.

Keputusan PPK terkait keuangan dalam pelaksanaan proyek sangat penting dan tentu juga akan menjadi tanggungjawabnya dalam setiap penggunaan anggaran proyek, oleh sebab itu seorang PPK harus mengedepankan asaz efisiensi dalam penggunaan dan pemanfaaat anggaran untuk pembiayaan proyek, dalam penyusunan anggaran biasakanlah melakukan survey harga dasar dan data harga dari tempat lain jika memungkinkan gunakan, jika tidak memungkinkan cukup digunakan sebagai pembanding saja.              

2.        Man

Man atau manusia dalam pelaksanaan proyek merupakan sumber daya manusia, sebagai tenaga kerja proyek mencakup tenaga ahli, tenaga terampil, tenaga teknis lainnya, operator peralatan, pekerja dan semua yang terlibat dalam pelaksanaan proyek, seluruh sumber daya manusia yang ada dalam proyek harus saling bersatu padu untuk mencapai tujuan proyek.

PPK selaku manajer mempunyai tanggung jawab yang besar dalam memimpin komunikasi dan koordinasi semua sumber daya manusia yang terlibat, semakin banyak personil proyek yang memahami manajemen, maka akan semakin mudah bagi seorang pemimpin dalam memanaj proyek, seorang PPK harus benar-benar sudah menjadwalkan agenda-agenda komunikasi dengan unsur proyek berupa rapat secara berkala.

Rapat secara berkala dalam rangka evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek dipimpin langsung oleh PPK, baik yang dilakukan pada direksikeet lapangan maupun juga dikantor, rapat merupakan bagian dari manajemen sebagai komunikasi antar pelaku, hal tersebut dapat dilakukan oleh PPK secara terbatas pada lingkup direksi dan juga secara menyeluruh antara Pengguna jasa (direksi) dengan Penyedia Jasa (kontraktor).     

Memimpin komunikasi dalam suatu pekerjaan adalah hal penting yang harus dilakukan oleh manajer proyek, menyatukan banyak orang bukanlah perkara mudah dalam mencapai tujuan, dibutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, oleh sebab itu seorang yang ditunjuk sebagai PPK atau Penandatangan Kontrak harus benar-benar Kompoten.  

PPK atau Penandatangan Kontrak/yang melakukan perikatan hukum dengan pihak lain harus mengatahui personil yang ditempatkan dilapangan oleh Penyedia Jasa, sehingga para personil dalam lingkup tidak ada yang diluar perjanjian, terutama terkait dengan personil pemegang sertifikat, baik tenaga ahli maupun tenaga terampil, jika ada pergantian terkait personil khususnya tenaga kerja konstruksi, maka penyedia Jasa harus mengikuti prosedur sebagaimana mestinya.

Jika ada pergantian personil terkait tenaga kerja konstruksi, maka Penyedia Jasa harus menyampaikan permintaan tertulis kepada PPK (yang berkontrak) dengan alasan yang jelas, kemudian permintaan tersebut harus melalui persetujuannya, bagi Penyedia Jasa mohon dihindari penggantian personil diluar dari pengetahuan PPK, sebab penggantian tanpa sepengetahuan memiliki konsekwensi sesuai peraturan.

Selain Penandatangan Kontrak tidak ada yang bisa meminta pergantian personil, terutama personil yang memegang sertifikat kompetensi, semua tim pendukung hanya bisa memberikan rekomendasi pergantian kepada PPK (Penandatangan Kontrak), jika tim pendukukung menjumpai hal-hal yang tidak berkenan terhadap metode kerja para personil proyek dilapangan, tim pendukung segera berkomunikasi dengan pelaksana proyek dan PPK.      

3.        Materials

Materials atau bahan adalah zat, benda atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu, dalam proyek konstruksi meterial tersebut tentu barupa bahan bangunan yang dapat digunakan sesuai kebutuhan bangunan yang akan dibuat, bahan bangunan sebagai bahan konstruksi berupa bahan bangunan alami, bahan bangunan yang diproses dan bahan bangunan sintesis.  

PPK selaku manajer harus benar-benar mengawal materials yang digunakan, instruksi dan kerjasama dengan seluruh tim pendukungnya harus terkomunikasi dengan baik, dimana setiap materials atau bahan yang digunakan harus memenuhi standar dan spesifikasi yang telah disepakati bersama Penyedia Jasa, untuk pemenuhan spesifikasi materials atau bahan harus melalui pengujian dan pemeriksaan lapangan dan laboratorium.

Pengujian dan pemeriksaan materials atau bahan ini dilakukan oleh penyedia jasa dan didampingi direksi sebagai pemilik dan fungsi pengawasan proyek, keputusan disetujui atau tidaknya materials atau bahan tersebut keputusannya menjadi kewenangan PPK, dalam mengambil keputusan terhadap materials atau bahan PPK tentu harus berdasakan hasil pengujian sebagaimana mestinya.  

Rencana campuran (job mix) materials atau bahan harus sudah ada sebelum dimulainya item pekerjaan bersangkutan, selama dalam pelaksanaannya Penyedia jasa melakukan pengendalian mutu (quality qontrol) terhadap setiap item pekerjaan yang diperlukan, pengendalian mutu (quality qontrol) materials atau bahan diawasi setiap saat oleh direksi dan disetujui oleh PPK.   

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi pengajuan request materials atau bahan sangat penting, request materials atau bahan yang disampaikan oleh penyedia Jasa kepada direksi dan diteliti bersama Konsultan Pengawas, realisasi pekerjaaan dicek dan diperiksa oleh direksi lapangan bersama konsultan Pengawas, setiap  realisasi yang telah dilaksanakan dituangkan dalam gambar pelaksanaan dan back up data volume pekerjaan.

Request yang telah diteliti oleh direksi lapangan bersama Konsultan Pengawas disetujui oleh PPK selaku Manajer, jika ada request dari Penyedia Jasa tiap minggu misalkan, bisa kita bayangkan mobilitas dan kesibukan seorang PPK  untuk 1 (satu) paket proyek saja, itu bagi PPK yang sebelum menyetujui harus melihat materials atau bahan terlebih dahulu, seperti ini memang idealnya sikap seorang Manajer dalam memanajemen proyek.

4.        Machine

Machine atau mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengeluarkan energi, dimana peralatan mesin-mesin akan membantu pekerjaan manusia, saat ini hampir setiap item pekerjaan memiliki peralatan masing-masing, dengan peralatan itu pula pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana dengan cepat, kuantitas peralatan akan semakin menentukan kecepatan proses kerja dilapangan

PPK selaku manajer harus bisa memastikan, bahwa peralatan yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan dalam kondisi baik dan bisa meyakinkan Penyedia Jasa agar peralatan yang digunakan dapat bertahan dilokasi selama masa pelaksanaan dan kondisi tertentu pada masa pemeliharaan, dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan tidak lagi membahas alat yang baik dan tidak baik, karena Penyedia Jasa telah disaring melalui proses seleksi tender yang terseleksi.

Selain itu PPK juga harus memperhatikan penggunaan peralatan dilapangan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, terutama jenis alat yang digunakan tersebut telah sesuai dengan item pekerjaannya, kemudian pastikan angkutan terutama terkait dump truck sebagai mobilitas material pastikan sesuai dengan kelas jalan terkait pembebanannya, terkadang kita lupa sehingga tidak menyesuaikan beban dengan kelas jalan yang ada.

5.        Method

Method atau methode adalah proses operasi dengan segala fungsi-fungsinya dijalankan dengan berbagai unsur sarana yang sesuai dengan kebutuhannya, unsur sarana yang ada dalam item pekerjaan biasanya berkaitan erat dengan analisa item suatu pekerjaan, sarana-sarana pendukung item pekerjaan pasti selalu tertuang dalam analisa item pekerjaan, analisa item pekerjaan merupakan gambaran kebutuhan biaya dalam satuan.

Ketika terkendalanya pelaksanaan terutama terkait methode pelaksanaan ini,  Seorang PPK akan menjadi tempat bertanya dan pengambil keputusan bagi tim pendukungnya, dalam hal ini PPK harus melihat pada analisa pekerjaan dan spesifikasi yang ada, setiap item pekerjaan analisa pekerjaan dengan spesifikasi pasti selaras, perubahan methode pelaksanaan secara otomatis akan merubah analisa item pekerjaan.

Oleh sebab itu dalam pelaksanaan proyek terkait methode, yang perlu diperhatikan oleh seorang manajer adalah jika adanya perubahan methode pelaksanaan dilapangan akibat penyesuaian kondisi, maka segeralah sesuaikan dengan analisa suatu item pekerjaan, hal ini dilakukan adalah untuk menghindari terjadinya perbedaan methode yang ada dianalisa dan spesifikasi dengan pelaksanaan dilapangan.

Perbedaan methode dalam analisa item pekerjaan dan spesifikasi dengan pelaksanaan pekerjaan lapangan,  saat dilakukan audit akan memunculkan masalah atau persoalan, karena auditor akan selalu melihat bahwa methode rencana harus sesuai dengan methode realisasi, hal ini sangat berkaitan erat dengan analisa item pekerjaan dan analisa merupakan instrumen dalam mendapatkan nilai.

Penggunaan anggaran harus benar-benar efisien terhadap kebutuhan belanja setiap item pekerjaan, oleh sebab itu seluruh kebutuhan biaya untuk setiap item benar-benar disesuaikan dengan harga pasar dan kebutuhan biaya terkait perubahan seperti adanya item baru harus mengacu pada harga dasar penawaran Penyedia Jasa,  kemudian terkait sumber daya manusia sebagai tenaga kerja proyek pastikan tugas dan fungsinya masing-masing.

Persetujuan request materials atau bahan sebaiknya dilakukan sesering mungkin, hal tersebut agar materials atau bahan yang digunakan memenuhi standar, sehingga hasil yang dikerjakan sesuai spesifikasi yang diinginkan, setiap Peralatan peruntukannya disesuaikan dengan setiap item pekerjaan, peratan yang digunakan dilapangan harus benar-benar siap untuk melaksanakan pekerjaan.

Dump truck yang digunakan sebagai mobilitas materials atau bahan tidak boleh melebihi tonase terhadap jalan yang dilaluinya, tujuannya agar pembangunan yang dilaksanakan tetap menjaga lingkungan,  kemudian terhadap methode pelaksanaan pekerjaan yang jika terjadi perubahan, akibat menyesuaikan dengan kondisi lapangan,  maka harus iringi dengan merubah analisa dan tidak lari dari spesifikasi, terutama perubahan terhadap kebutuhan biaya.

Kepada para PPK atau Pengikat Perjanjian, manajemen proyek merupakan hal penting yang perlu ada dan dimiliki oleh setiap PPK, ketika 5 M ini bisa dilaksanakan dengan baik oleh seorang PPK, maka yakinlah sasaran atau output suatu proyek akan dapat dicapai sesuai rencana, sehingga hasil dari pelaksanaan pekerjaan tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu akan sesuai dengan harapan bersama.    

Kepada para pembaca, Jika ada tulisan atau bahasa yang kurang tepat dan tidak berkenan mohon koreksinya.

Oleh :

Nafriandi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PACU JALUR TERINTEGRASI DAPAT MENJAGA BUDAYA UNTUK MENGEMBANGKAN WISATA DAN MENCIPTAKAN PELUANG USAHA

Oleh : Nafriandi Masing-masing daerah berusaha secara kontinyu untuk mempertahankan dan bahkan mencari potensi baru dibidang pariwisata, k...