Kamis, 25 Juli 2019

ADMINISTRASI PROYEK PEKERJAAN KONSTRUKSI


Administrasi proyek merupakan dokumen penting dalam pelaksanaan proyek, dimana administrasi tersebut menjadi bukti dalam melaksanakan proses pengerjaan proyek, administrasi tersebut merupakan dokumen yang menjadi satu kesatuan dengan proses pelaksanaan proyek tersebut, dari sanalah gambaran pekerjaan yang dilaksanakan, baik terhadap apa yang akan dikerjakan dan juga akan memberikan gambaran penting kepada para pelaksana, auditor dan  unsur lain yang punya kewenangan terhadap dokumen proyek tersebut.



Ketersediaan administrasi proyek harus dapat dipertanggung jawabkan, hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama yang melakukan perikatan hukum yaitu Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa, oleh sebab itu seorang yang melakukan perikatan hukum khususnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau siapapun yang berkontrak, harus benar-benar melibatkan diri dan mengatuhui setiap isi dokumen proyek tersebut, sebab selaku orang yang ditunjuk dalam mengikatkan diri dengan penyedia, seorang PPK merupakani orang yang menerima delegasi kewenangan.

PPK selaku penerima delegasi wewenang dari Pengguna Anggaran, hasil kerja yang dilaksanankan harus dapat dipertanggung jawabkan, dalam hal ini seorang PPK menjadi pejabat yang menyebabkan pengeluaran Negara, oleh karena itu terhadap administrasi proyek PPK harus benar-benar mengetahui terhadap apa yang terkandung didalam setiap adminstrasi tersebut, seorang yang ditunjuk jadi PPK dalam administrasi proyek merupakan unsur yang menyetujui dan mengatahui, selain itu PPK merupakan pejabat tertinggi dalam pelaksanaan setiap proyek.

Seorang PPK harus bisa membaca semua instrumen yang menjadi administrasi proyek tersebut, hal itu tak lain tak bukan agar seorang PPK mudah dalam mengambil keputusan, memang saat ini dalam pekerjaan konstruksi seorang PPK dapat ditunjuk dari berbagai latar belakang pendidikan dan hal itu diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan, mungkin saja bagi yang keilmuannya tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya, tentu akan mengalami hal berbeda dan tidak tertutup kemungkinan akan memiliki keterbatasan dalam memahami isi dokumen terutama menyangkut keteknikan.

Jika ada PPK yang ditunjuk bukan pada bidang keilmuannya, mungkin sebaiknya PPK tersebut menyampaikan kepada pimpinannya agar didampingi oleh tenaga ahli bidang terkait, tenaga ahli yang dimaksud adalah tenaga ahli selain konsultan pengawasan pada paket pekerjaan tersebut, sebab konsultan yang ada pada paket tersebut fungsi adalah sebagai pengawas, sedangkan tenaga ahli yang disarankan tersebut fungsinya adalah membantu PPK dalam mengambil keputusan.

Tanggung jawab seorang PPK yang begitu luas, maka semua aktifitasnya haruslah terfasilitasi dengan baik, sehingga hasil kerja yang telah diperbuatnya dapat dipertanggung jawabkan, apalagi terakait dengan administrasi proyek, semua administrasi tersebut akan menjadi dokumen berjangka yang sangat penting dalam pelaksanaan proyek, dimana dokumen-dokumen tersebut setelah selesai proyek harus tersimpan dan terjaga dengan baik.

Dokumen-dokumen penting dalam pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung jawab bersama antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa adalah sebagai berikut :

1.     Kontrak

Kontrak merupakan perikatan perjanjian 2 (dua) belah pihak, dimana dokumen-dokumen yang terdapat didalamnya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari perjanjian, dalam masing-masing dokumen tersebut akan memberikan gambaran terhadap apa yang akan dikerjakan dilapangan, syarat-syarat apa yang akan dipenuhi untuk setiap item pekerjaan dan ketentuan-ketentuan menyangkut dengan pelaksanaan lainnya akan dituangkan dalam dokumen kontrak tersebut.

Bagi para PPK pastikan benar-benar dalam dokumen kontrak, bahwa dokumen yang mengikat dengan surat perjanjian sudah terpenuhi dengan lengkap, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan akan memudahkan bagi unsur-unsur terutama tim pendukung PPK khususnya, untuk mengimplementasikan perjanjian yang telah dilakukan kedua belah pihak, semua isi penting pada dokumen-dokumen kontrak pada dasarnya bisa dilakukan perubahan atau amandemen yang dapat dituangkan dalam Addendum kontrak.

Dokumen kontrak yang satu kesatuan dengan surat perjanjian, yang sejak awal sudah harus dipenuhi saat berkontrak atau sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai adalah sebagai berikut :        
  1. Surat Perjanjian
  2. Pokok-pokok Perjanjian
  3. Surat Penawaran
  4. Syarat-syarat Khusus Kontrak
  5. Syarat-syarat Umum Kontrak
  6. Spesifikasi
  7. Gambar-gambar
  8. Dokumen Lainnya seperti Jaminan-jaminan, BAPP, BAHP, BAPAM, SPPBJ dan SPMK
-          Berita Acara Pembuktian Pemenang (BAPP)
-          Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)
-          Berita Acara Pre Award Meeting (BAPAM) / Rapat Persiapan Penunjukkan Penyedia
-          Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
-          Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Semua dokumen-dokumen diatas harus terpenuhi oleh siapapun yang berkontrak, karena dokumen-dokumen tersebut saling mengikat dan satu kesatuan dengan surat perjanjian, kontrak yang telah disepakati dalam proses pelaksanaannya akan menciptakan dokumen-dokumen pelaksanaan yang juga menjadi satu kesatuan dengan dokumen kontrak tersebut, karena dokumen yang akan timbul akibat proses pelaksanaan sudah dituangkan dalam kalusul perjanjian atau pada pokok-pokok perjanjian.

2.      Waktu Pelaksanaan (Time Schedulle)

Waktu Pelaksanaan atau Time Schedulle adalah jadwal seluruh item pekerjaan yang dapat memberikan gambaran kemajuan pekerjaan dalam masa pelaksanaan dan akan menjadi instrumen bagi semua unsur personil proyek selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, administrasi ini harus disediakan disetiap proyek, tujuannya agar setiap kemajuan pelaksanaan pekerjaan lapangan akan diplot pada time schedulle tersebut, sehingga kemajuan pekerjaan dalam bentuk progress fisik mudah untuk diketahui semua pihak yang terlibat.   
       
3.      Addendum (Jika ada)

Addendum merupakan bagian dari dokumen kontrak, dimana addendum dibuat adalah akibat adanya perubahan kondisi lapangan dan penambahan anggaran terutama anggaran sisa tender, perubahan biasanya dilakukan akibat adanya perubahan volume dan adanya item baru dalam pekerjaan, jika perubahan dilakukan penambahan anggaran harus memperhatikan ketersediaan anggaran, yang perlu diperhatikan oleh PPK terkait penambahan anggaran adalah penambahan yang dilakukan tidak melebihi pagu anggaran kegiatan terkait.

Sebelum dilakukan addendum sebaiknya PPK harus sudah memiliki rencana perubahan tersebut yang didapat dari opname lapangan bersama yaitu dengan Penyedia Jasa dan Konsultan Pengawas, rencana perubahan juga harus disampaikan kepada Konsultan Perencana (jika Ada), setelah data opname lapangan klir, maka PPK dan konsultan pengawas harus membuat justifikasi teknik terhadap perubahan volume tersebut, dimana dalam justifikasi teknik tersebut memuat volume, penambahan anggaran dan alasan-alasan terjadinya perubahan.

Dalam hal pelaksanaan terjadinya addendum kontrak, PPK dibantu oleh Panitia Peneliti Kontrak, dimana Justifikasi Teknik yang telah dibuat PPK dan konsultan Pengawas disampaikan kepada Panitia Peneliti Pekerjaan, untuk dilakukan penelitian oleh mereka apakah layak untuk dilakukan perubahan kontrak atau addendum kontrak, setelah dilakukan penelitian oleh Panitia Peneliti Kontrak selesai, maka barulah dilakukan addendum kontrak oleh kedua belah pihak yang berkontrak.
  
4.      Laporan

Laporan merupakan catatan-catatan kejadian sepanjang waktu kontrak pada saat proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dimana laporan merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa selama pelaksanaan kontrak berlangsung, dalam laporan ditandatangani oleh unsur-unsur yang terlibat dalam kontrak, baik dari Penyedia Jasa, Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa, dimana didalam laporan tersebut ada yang bertindak sebagai pembuat, pemeriksa dan yang menyetujui.
Laporan dalam kontrak kerja konstruksi terdiri dalam beberapa bagian yaitu antara lain :

  1. Laporan Harian
Laporan harian merupakan catatan kejadian dilapangan sepanjang waktu kerja dilaksananakan, dalam laporan harian ini dicatat semua volume pekerjaan yang dilaksanakan dalam satu hari, laparan harian ditandatangani oleh pelaksana lapangan (Penyedia Jasa), Inspector pengawas (konsultan Pengawas) dan direksi lapangan (Penguna Jasa), dalam laporan harian harus ditulis semua kejadian walaupun pada saat kondisi tidak bekerja, laporan tersebut dibuat selama barlangsungnya waktu pelaksanaan kontrak. 
 
  1. Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian selama 1 (satu) minggu, dimana dalam laporan tersebut dibuat setiap minggu selama waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung, laporan mingguan menggambarkan perkembangan pekerjaan dalam 1 (satu) minggu dalam bentuk progres fisik mingguan, laporan mingguan tersebut dibuat oleh pelaksana lapangan (penyedia Jasa), diperiksa oleh inspector pengawas (Konsultan Pengawas) dan diperiksa oleh direksi lapangan (Pengguna Jasa).
  
  1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan selama 1 (satu) bulan, dimana dalam laporan tersebut dibuat setiap bulan selama waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung, laporan bulanan menggambarkan perkembangan pekerjaan dalam 1 (satu) satu dalam bentuk progres fisik bulanan, laporan bulanan tersebut dibuat oleh pelaksana /general superintendent (penyedia Jasa), diperiksa oleh Senior Enggineer/SE (Konsultan Pengawas), diperiksa oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/PPTK (Pengguna Jasa) dan kemudian disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK (Pengguna Jasa).

Laporan merupakan kewajiban penyedia jasa, dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi, dimana laporan tersebut akan menjadi bukti administrasi pekerjaan yang telah dilaksanakan selama masa pekerjaan berlangsung, untuk paket pekerjaan yang tidak menggunakan Jasa Konsultansi dalam pengawasannya format laporan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, laporan tersebut menggambarkan prosentase bobot pekerjaan.

5.      Back Up Data

Back Up Data merupakan laporan volume pelaksanaan pekerjaan lapangan, dimana laporan tersebut menggambarkan detail konstruksi dan jumlah volume setiap item pekerjaan, Back Up Data akan menjadi instrument dalam mengatahui jumlah volume yang tersedia sesuai dengan gambar yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
  
6.      Gambar Kerja (As built Drawing)

Gambar kerja atau As built Drawing adalah gambar-gambar kerja yang sesuai dengan kondisi lapangan, dimana gambar tersebut merupakan pelaksanaan dari  gambar rencana yang sejak awal sudah ada, jika gambar rencana yang telah dibuat ada perubahan, maka gambar perubahan dituangkan pada  gambar Gambar Kerja atau As built Drawing, gambar tersebut merupakan gambar dokumen pelaksanaan pekerjaan riil dilapangan.

7.      Foto dokumentasi

Foto dokumentasi merupakan dokumentasi pekerjaan lapangan yang disiapkan oleh Penyedia Jasa, dimana gambar dibuat berupa foto dokumentasi proses pekerjaan yang dimulai dari diawal pelaksanaan sampai selesainya pekerjaan, biasanya foto dokumentasi tersebut diambil sebelum, sedang pelaksanaan dan selesai pekerjaan, yang biasanya foto sebelum pekerjaan dianggap dokumentasi 0%, foto dokumentasi sedang pelaksanaan dianggap 50 % dan foto selesai pelaksanaan 100 %, foto dokumentasi dibuat untuk setiap item pekerjaan lapangan.

8.      Job Mix

Job mix atau rencana campuran merupakan hal yang sangat penting dalam proyek konstruksi, dimana dalam melaksanakan pekerjaan harus mengacu pada Job mix yang telah dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Job mix harus ada untuk item-item pekerjaan tertentu, didalam Job mix tertuang syarat-syarat dan batasan-batasan bahan/material yang akan digunakan, setiap item pekerjaan yang memiliki job mix dalam pengerjaannya harus dipedomani rencana campuran tersebut.
     
9.      Quality Control

Dokumen Quality Control atau pengendalian mutu merupakan catatan-catatan hasil pengujian baik dilapangan maupun dilaboratorium, dalam Quality Control akan menggambarkan bahwa, mutu yang telah dicapai sesuai dengan rencana campuran yang telah dibuat sejak awal, Quality Control dilakukan pada item-item pekerjaan tertentu, Quality Control terhadap item pekerjaan merupakan proses penting dalam pengendalian mutu pekerjaan.
   
10.  Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan merupakan dokumen selesainya masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, penyedia yang tidak melaksanakan serah terima pekerjaan dapat dikenakan sanksi, dokumen ini dibuat dalam bentuk berita acara, dimana prosesnya berlangsung 2 (dua) dalam 1 (satu) kontrak, proses serah terima tersebut antara lain :

  1. Serah Terima Pertama
Serah terima pertama atau Provisional hand over (PHO) merupakan rangkaian proses yang dilakukan setelah selesainya masa pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaannya dilakukan setelah pekerjaan benar-benar sudah selesai atau progress fisik lapangan mencapai 100 %, serah terima dilakukan oleh Penyedia Jasa Kepada PPK (yang berkontrak)

  1. Serah terima Terakhir
Serah terima terakhir atau Final hand over (FHO) merupakan rangkaian proses yang dilakukan setelah selesainya masa pemeliharaan pekerjaan, pelaksanaannya dilakukan terhadap pekerjaan lapangan yang jika selama masa pemeliharaan terjadi kerusakan, maka dilakukan penangan perbaikan untuk mengembalikan kondisi,  serah terima ini juga dilakukan oleh Penyedia Jasa Kepada PPK (yang berkontrak)

11.  Dokumen Pembayaran

Dokumen pembayaran merupakan bukti pembayaran pekerjaan yang dilakukan oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa, dimana pembayaran merupakan kewajiban Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakannya, pembayaran yang dilakukan tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang dari nilai kontrak yang telah disepakati, dokumen pembayaran baru bisa terpenuhi dengan lengkap apabila telah dilakukannya serah terima akhir pekerjaan.                              
Semua administrasi proyek tersebut menjadi tanggung jawab Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), baik terhadap kelengkapannya maupun terhadap semua isi yang terkandung didalamnya, semua administrasi tersebut setelah pekerjaan selesai diserahkan oleh PPK kepada PA/KPA untuk dicatatkan sebagai aset, penyerahan administrasi kepada PA/KPA pertanda pekerjaan telah selesai dilaksanakan, mungkin terkait semua administrasi pekerjaan ada baiknya disimpan oleh Penyedia Jasa 1 (satu) rangkap, Konsultan Pengawas 1 (satu) rangkap dan Pengguna Jasa 2 (dua) rangkap dimana salah satunya diserahkan kepada Pengguna Anggaran (PA).

Sebaiknya penyerahan dokumen administrasi pekerjaan oleh PPK ke PA dilakukan setelah selesainya masa pemeliharaan, karena apabila diserahkan setelah masa pelaksanaan, dokumen proyek tersebut sebenarnya belum lengkap, karena masih ada masa pemeliharaan, artinya serahkanlah semua dokumen tersebut setelah berakhirnya masa kontrak, perlu diketahui bersama bahwa selesainya waktu kontrak apabila masa pelaksanaan ditambah masa pemeliharaan telah selesai dilakukan.

Administrasi proyek bagi yang berkontrak tidak hanya sekedar melengkapi, namun segala sesuatu yang ada dalam seluruh administrai proyek harus dapat dipetanggungjawabkan, oleh sebab itu seorang PPK harus benar-benar mengetahui isi dari masing-masing administrasi yang menjadi tanggungjawabnya tersebut dan kepada para PPK biasakan menyimpan arsip-arsip administrasi penting proyek dengan baik, sebab seawaktu-waktu admistrasi tersebut terkadang diminta terutama untuk keperluan audit.       

Kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan terhadap segala kekurangan didalamnya, jika ada admistrasi proyek yang terlupakan oleh penulis harap mohon ditambahkan.

Mohon maaf kepada pembaca jika ada kata dan bahasa yang kurang dan bahkan tidak berkenan dalam tulisan ini.

Oleh :

Nafriandi

Sabtu, 06 Juli 2019

SONDOK- SONDOK AN PERMAINAN ANAK-ANAK DESA DIMASA LALU

Pendahuluan

Sondok-sondok an atau cari-carian  merupakan permainan anak-anak tempo dulu, dimana permainan ini diangkat dari disebuah desa yang ada di Kenegerian Sentajo Kabupaten Kuantan Singingi tepatnya di Desa Koto Sentajo. Apakah permainan ini ada diseluruh Desa sekenegerian sentajo? Penulis tidak tau persis, karena permainan ini ada pada masa kanak-kanak, dimana kegiatan yang dilakukan anak-anak pada masa itu selalu tidak akan terlalu jauh dari lingkungan mereka, maklumlah kehidupan dikampung pada tahun 80an.


Foto : Salah Lokasi Permainan di Desa Koto Sentajo 

Koto Sentajo terutama pada dusun Gonting memiliki kontur dengan sedikit berbukit sehingga semakin nyaman digunakan untuk permainan Sondok-sondok an, apalagi ditambah dengan adanya pelak milik masyarakat, dimana pelak ini semangkin menciptakan semangat permainan bagi para peserta, sebab didalam pelak ini selalu terdapat tumbuh-tumbahan yang ditanam pemiliknya untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti Pisang, Jeruk nipis, terong, Kunyit dan berbagai keperluan dapur lainnya. Dengan adanya berbagai tanaman dalam pelak Tersebut semakin elok sebagai tempat permainan ini.  

Permainan Sondok-sondok an terbagi menjadi 2 Jenis Permainannya yaitu Tonggak Dingin dan Tonggak Bantuan, dimana kedua permainan ini mempunyai perbedaan,  tonggak dingin biasanya dilakukan oleh anak-anak yang lebih kecil dari peserta Tonggak Bantuan,  dimana peserta Tonggak Bantuan berumur  antara 11 – 14 tahun,  permainan tonggak dingin selalu dilakukan pada siang hari, sedangkan Tonggak bantuan Dilakukan Pada malam hari pada saat terang bulan, baik pada saat cahaya bulan penuh maupun  pada cahaya bulan sabit, dimana pada saat bulan sabit akan lebih menantang karena cahaya dengan sedikit gelap dan samar-samar.

Foto : Salah Lokasi Permainan di Desa Koto Sentajo

Waktu permainan ini biasanya dilakukan setelah pulang mengaji sekitar jam 20.00 WIB, pada malam-malam sekolah biasanya sampai jam 22.00 WIB, tapi tidak terlalu sering permainan ini dilakukan pada malam-malam tersebut kecuali hari libur sekolah, biasanya permainan ini sering dilakukan pada malam minggu, dimana pada malam minggu biasanya dilakukan sampai larut malam, dan tidak tertutup kemungkinan sampai jam 00.00 WIB. 

Dalam permainan ini menggunakan Tonggak  sebagai alat bantu utama, dimana tonggak yang digunakan yaitu Pohon yang ada disekitaran lokasi permainan, dimana tonggak yang pakai untuk permainan tersebut hanya 1 pohon. Pada tulisan  ini hanya akan menceritakan permainan sondok-sondok an tonggak bantuan

Penetapan kawan

Sebelum permainan dimulai maka harus dilakukan dulu penetapan kawan masing-masing, dimana satu regu hanya terdiri dari 2 (dua) orang, dalam pembagian kawan ini bisa ditentukan secara langsung  seperti sit jari dan bisa juga dengan cara undian, walaupun permainan dimalam hari pesertanya bukan saja laki-laki namun perumpuan juga tidak ketinggalan untuk ikut serta, jumlah regu yang akan bermain tidak terbatas, sebab dalam hal ini tergantung berapa jumlah yang ada pada malam itu, idealnya dalam permainan paling sedikit sekitar  7 Regu atau 14 orang, semakin banyak regu dalam permainan ini semakin seru dalam pelaksanaannya.

Penentuan Batas

            Apabila regu atau pasangan masing-masing telah didapat dan ditetapkan, langkah berikut adalah menetapkan batas-batas persembunyian yang akan disepakati bersama, melalui musyawarah yang tidak terlalu lama biasanya batas-batas bisa ditentukan, jarak terjauh dari tiang biasanya berkisar 250 M, dalam penetapan batas ini tidak terfokus pada jauhnya jarak, namun biasanya ditentukan dengan menunjuk  pada objek-objek tertentu seperti jalan, rumah penduduk, Pinggir Sawah dan sebagainya.

Pada kesempatan ini juga membahas pelanggaran yang dilakukan oleh masing-masing regu, dimana pelanggaran yang dilakukan akan mengakibatkan kekalahan akan berpindah pada pihak yang melanggar aturan yang telah disepakati bersama. Ada dua pelanggaran yang harus diwaspadai oleh para peserta pertama memegang tonggak sebelum yang kalah memegang Tonggak  tersebut. Kedua Melewati batas yang telah ditetapkan melebihi batas toleransi, pada pelanggaran ini biasanya sangat dituntut kejujuran, sebab apabila ada salah satu peserta melewati batas dan diketahui oleh peserta selain regu yang melanggar, dengan saksi lebih dari 3 orang, maka yang mengetahui tadi akan melapor pada yang kalah, maka berpindahlah kemenangan pada yang kalah tadi dan permainan harus di ulang. 

Inti Permainan

            Saatnya permainan dimulai, tapi sebelum permainan dimulai tentu ada yang kalah, dimana yang kalahlah yang akan mencari orang yang ber sembunyi nanti, dalam penentuan regu kalah biasanya yang lazim dilakukan dengan cara sit jari, dimana salah seorang dari masing-masing regu mengadakan sit jari secara bersama-sama.  Setelah satu regu yang kalah telah  diketahui barulah dimulai permainan sondok sondok an tonggak bantuan tersebut.

            Awal permainan ini dimulai dimana regu (2 orang) yang kalah dengan  memejamkan/menutup mata sambil menghadap kearah tonggak, kemudian pemenang sambil berlari mencari persembunyian, sambil berlari biasanya salah satu atau beberapa peserta sambil mengucapkan olun-olun berarti waktu yang kalah untuk membuka mata belum selesai. Lalu bagaimana isyarat bagi yang kalah bahwa satiap peserta betul-betul telah bersembunyi? Biasanya isyarat bagi regu yang kalah saatnya untuk membuka mata yaitu setelah tidak ada lagi terdengar suara peserta yang mau bersembunyi, dimana saat kondisi seperti itulah yang kalah untuk membuka matanya.

            Apabila semua telah bersembunyi suasana dalam keheningan malam akan terasa pada saat itu, dua orang yang kalah tadi bersiap untuk mencari setiap peserta permainan, dalam percarian kedua peserta yang kalah tersebut harus berpencar atau berpisah arah, ini dilakukan agar lebih konsentrasi dalam pencarian, selama dalam pencarian inilah tonggak tidak boleh di pegang oleh peserta yang menang, kalau ada salah seorang yang memegang tonggak tersebut maka dengan kawan satu regu akan menjadi pihak yang kalah, tapi biasanya jarang terjadi hal tersebut sebab semua peserta berusaha mencari lokasi yang sulit dan kalau bisa berada pada lokasi terjauh dari tonggak.

            Pencarian yang dilakukan memang penuh dengan tantangan sebab peserta yang kalah tersebut harus berjalan sendiri-sendiri dalam menyusuri setiap arena, sampai memanjat Pelak sekalipun harus dilakukan karena setiap pelak biasanya dipagar,  setiap medan harus ditelusuri dengan cara diam-diam, kalau bersuara dalam pencarian akan diketahui oleh peserta yang sedang bersembunyi, biasanya peserta yang kalah harus berusaha datang dari belakang peserta yang sedang bersembunyi tersebut, kalau datang dari depan maka akan ketahuan sehingga yang bersembunyi dengan diam-diam juga bersiap untuk berpindah ketempat lain, cara berpindahnya pun harus penuh kejelian dan kehati-hatian sebab kalau tidak di keheningan malam nan sunyi suara sekecil apapun terkadang bisa terdengar sehingga akan keliatan oleh sipencari.

            Berbagai cara persembunyian  merupakan sudah menjadi hal biasa dilakukan oleh peserta yang menang, mulai dari berdiri, jongkok, maupun sambil tiarap. Ini tergantung pada kondisi yang ada, lalu kapan peserta menyerah dalam pencarian? Peserta menyerah dalam pencarian biasanya setelah keliatan oleh peserta yang kalah, sambil menyebut nama salah satu peserta yang menang setelah kelihatan, maka yang menang tadi akan keluar pertanda persembunyiannya telah berakhir, biasanya kalau sipencari atau yang kalah berpapasan langsung dengan yang bersembunyi pasti orangnya langsung diketahui, namun jika yang sedang dicari agak berjarak tentu akan samar-samar adanya, maka dalam hal seperti ini peserta yang kalah biasanya menandai ciri-ciri dari peserta sebelum bersembunyi, mulai dari warna celana, warna baju bahkan  postur tubuh,  kalau  peserta yang sedang dicari hanya sedikit terlihat lalu lari, biasanya sipencari menyebut nama peserta dimaksud dengan cara berulang-ulang,  kenapa demikian? Biasanya yang menang tidak akan menyerah begitu saja namun kejujuran para peserta sangat kelihatan dan tidak akan membela diri secara berlebihan dalam keadaan seperti ini.

            Peserta yang kalah harus mencari sebanyak mungkin semua peserta yang menang kalau bisa semuanya ditemukan, sebab kalau tidak akan menjadi rumit, mengapa demikian? Misalnya yang ada 10 Regu otomatis yang bersembunyi ada 9 regu dengan jumlah 18 orang, setelah didapat peserta yang bersembunyi yang kalah harus kembali ke tonggak untuk memegang tonggak sambil menyebut nama peserta yang telah didapat, setelah yang kalah memegang tonggak maka keduanya harus berbagi tugas, salah satu diantara mereka harus menjaga tonggak, jangan sampai orang yang belum dapat atau ditemui memberi bantuan dengan memegang tonggak, jika ini terjadi maka permainan harus di ulang dan yang kalah tidak akan berubah.

            Karena itulah yang kalah harus mencari sebanyak mungkin peserta yang bersembunyi dan kalau biasa seluruhnya, kalau semua yang bersembunyi bisa ditemui maka yang kalah akan berpindah pada regu dimana peserta yang ditemui lebih dulu, tapi hal seperti itu sangat  jarang terjadi dan dijumpai,  9 atau 10 dari 18 orang saja ditemui biasanya itu sudah banyak, jika yang dapat katakan dalam pencarian awal 10 orang, maka 8 orang yang masih bersembunyi dan akan memberikan bantuan pada peserta sudah dapat. Lalu bagaimana yang 8 orang ini mengetahui bahwa yang kalah telah memegang tonggak? Biasanya peserta yang telah ditemui atau dapat berteriak sambil mengatakan “la dapek bori bantuan atau sudah dapat kasih bantuan”  dengan ucapan berulang-ulang, setelah ucapan terdengar oleh peserta yang masih bersembunyi, disinilah saatnya perserta yang tersisa 8 orang tersebut mulai merapat/mendekati tiang, sembil mendekat mereka harus melakukan dengan berhati-hati, sebab kalau tidak 1 orang yang mencari akan terus mengintai dan yang 1 lagi menjaga tonggak pun selalu waspada, pandangan dan gerakan sipenjaga tonggak harus liar dan tidak boleh lalai sebab peserta yang masih bersembunyi akan selalu memberikan bantuan dari segala sisi.

            Jarangnya terjadi semua peserta ditemuai pada pencarian besama (kedua orang yang kalah) baru memegang tonggak, ini dikarenakan pencarian yang lama dan permainan akan membosankan, namun apabila seberapa dapat segera dilakukan pemegangan tonggak maka permainan akan memberikan warna yang menghibur, peserta yang telah dapat harus sportif dan tidak boleh ikut berkeliaran di arena tonggak bantuan tersebut, sebab akan mengganggu peserta yang sedang kalah dalam pencariannya.

            Durasi waktu 3 atau 4 jam permainan,  yang kalah bisa saling bergantian dan bisa juga selama 3 atau 4 jam tersebut hanya satu regu saja yang merasakan posisi kekalahan, hal ini tergantung situasi dan kondisi terkadang pencarian bisa cepat terselesaikan. Kalau nasib lagi baik yang kalah biasanya sebentar memerlukan waktu dalam pencarian tersebut, namun apabila kurang beruntung nikmatilah kekalahan itu sampai berhentinya permainan dan bahkan masih banyak peserta yang belum di temui ketika permainan itu selesai, ketika permainan harus dihentikan karena malam sudah larut, biasanya himbauan untuk berhenti disampaikan oleh peserta yang ada disekitar tonggak.

            Hal-hal yang unik terkadang ada terjadi dalam permainan sondok-sondok an ini, karena peserta yang tersisa terkadang sangat sulit untuk dicari atau ditemui, seharusnya mereka yang masih bersembunyi memberikan bantuan pada teman yang sudah dapat, malah berada pada tempat-tempat yang tidak disangka dan terkadang melanggar  atauran permainan, seperti misalnya melewati batas, manjat pohon dan makan pulang kerumah. Dalam hal melewati batas yang tentu melanggar kesepakatan biasanya sulit untuk di ketahui oleh peserta lain selama permainan, Sedangkan manjat pohon dan pulang makan tidak masuk dalam aturan pelanggaran. Hal-hal seperti ini biasanya dilakukan oleh orang-orang tertentu dan tidak akan menjadi masalah besar dalam permainan ini. Kelakuan peserta seperti itu baru biasa diketahui esok harinya  oleh 1 atau 2 orang, biasanya diketahui dari mulut orang berbuat hal-hal tersebut.

Hal-hal positif yang bisa diambil dari permainan sondok-sondok an/cari-carian yang harus ditanamkan sejak dini antara lain :

-          Keberanian dalam kemandirian
-          Kejujuran dalam aktifitas
-          Silahtuhrahmi antar peserta selalu terjalin     

Ket :                 

Sondok-sondok an = cari-carian / sembunyi
Pelak = Kebun yang dipagar
Tonggak = Tiang
Olun = Belum


Oleh :

N A F R I A N D I

Anak Desa Koto Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya. Kabupaten Kuantan Singingi - Riau

Tulisan ini sudah pernah dipublikasikan pada tahun 2010  dan dapat dilihat pada http://nafriandi-naf.blogspot.com/2010/02/sondok-sondok-permainan-anak-anak-desa_21.html

Kamis, 04 Juli 2019

SILATURRAHMI DALAM MEMELIHARA ADAT ISTIADAT KENEGERIAN SENTAJO DI KOTO SENTAJO


Kenegerian Sentajo yang terdiri dari 5 (lima) Desa yaitu Pulau komang, Muaro, Koto, Kampung Baru dan Pulau kopung Sentajo, Adat Istiadat dikenegerisan Sentajo sampai saat ini masih tetap eksis walaupun harus menyesuaikan dengan kamajuan zaman, warisan leluhur masih tetap terjaga terutama hubungan kekerabatan antar masyarakatanya.

         Foto : Suasana lebaran di salah satu sudut desa Koto Sentajo  2 Syawal 1440 H/2019 M

Hal tersebut terbukti dengan berkumpulnya masyarakat kenegerian Sentajo disalah satu desa di kenegerian tersebut  yaitu di desa Koto Sentajo, dimana tahun 2012 yang lalu desa Koto sentajo ditetapkan sebagai ibukota Kecamatan Sentajo Raya dan sebelumnya desa tersebut telah ditetapkan sebagai desa Wisata di Kabupaten Kuantan Singingi, didesa wisata tersebut pulalah tempat pertemuan masyarakat kenegerian Sentajo berkumpul untuk menjalin silahturahmi dalam bingkai adat yang merupakan warisan dari leluhur kita.

Bukti sejarah untuk menjaga disilahturahmi dalam lingkungan adat  kenegerian Sentajo di desa Koto Sentajo adalah Rumah Godang dan Sosoran Pondam Pandekar tuah. Kedua tempat inilah yang menjadi pusat kegiatan masyarakat kenegeriaan Sentajo pada hari raya ke 2 (dua) Setiap Idul Fitri. Pada sudut desa tepatnya dipinggiran danau berdiri sebuah mesjid yaitu mesjid Raudhatul Jannah, masyarakat tempatan menyebut mesjid tersebut dengan dengan nama Mansojid Usang. Konon kabarnya mesjid tersebut dibangun pada tahun 1838.  

Koto sentajo dijadikan tempat berkumpul masyarakat dikenegerian Sentajo dari dulu dan terus barlangsung sampai saat ini, berkumpulnya masyarakat kenegerian Sentajo didesa itu dikerenakan disanalah berdirinya Rumah Godang sebanyak 24 (dua puluh empat) unit, masing-masing unit rumah menampung sekitar 125 – 150 orang, Seluruh Rumah Godang tersebut menaungi 4 rumpun besar masyarakat kenegerian Sentajo, dimana masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Suku yaitu suku Paliang, Caniago, Melayu dan Patopang.

Pertemuan di Rumah Godang  masing-masing suku dilakukan oleh satu suku saja yaitu dari keturunan Mondek, dikenegerian tersebut apabila 1 (satu) mondek berarti sesuku dan Bapak bisanya berada pada Rumah Godang keturunan mereka bersama para saudaranya yang satu keturunan temasuk para kamanakan, Kamanakan bapak adalah anak dari adik dan kakak perempuannya.  Isteri yang berbeda suku dengan suaminya menjelang siang biasanya sudah terlebih dahulu mengantarkan siya kerumah godang suaminya.

Siya yang diantarkan kerumah Godang Suaminya tersebut biasanya diisi dengan nasi, lauk pauk dan kue lebaran. Jadi setiap Rumah Godang tidak perlu lagi memasak untuk persiapan pertemuan adat tersebut, karena masing-masing yang ke rumah Godang pasti telah membawa makanan (oleh perempuan) untuk acara tersebut, masakan yang biasanya  disediakan oleh penghuni dirumah Godang  hanya sekedar tambahan yang akan dimakan yaitu Gulai Cubodak  dan Puluik Tungkui.

Rangkaian acara adat  2 Syawal dikenegerian Sentajo

Setiap tanggal 2 Syawal rangkaian acara adat di kenegerian Sentajo rutin dilaksanakan, dimana pertemuan tersebut dimulai selesai sholat zuhur, namun sebelum  acara adat tersebut dimulai saat pagi menjelang siang sebagian masyarakat kenegerian Sentajo melakukan ziarah ke pemakaman sanak saudara yang telah meninggal.

Acara adat di rumah Godang dilaksanakan tujuanya adalah untuk menjalin silahturahmi antar suku masing-masing rumpun dan kerena setelah sebulan berpuasa saat hari raya tiba kita disunatkan saling berkunjung dan bersilahturahmi sesama kerabat dan keluarga. Karana aktifitas dan kesibukan masing-masing terkadang membuat kita tidak sempat mengunjungi sanak saudara satu persatu, maka di rumah godang tersebutlah dijadikan sebagai pengganti kunjungan yang mungkin tidak dapat dilakukan ke rumah karib kerabat dan para saudara serumpun tersebut.

Pada acara tersebut kita akan bertemu dengan sanak saudara baik yang berdomisili di kenegerian Sentajo dan juga sanak saudara yang sengaja pulang dari perantauan. Sanak saudara dari peratauan apabila pulang kampung disaat hari raya tersebut kalau tidak ke rumah godang, rasanya kurang afdhol, kerana anak jati diri sentajo sudah terbiasa dengan adat istiadat tersebut, sehingga kerinduan ke rumah godang sudah sudah terpatri dan menjadi tradisi yang selalu dilaksanakan.

Mengapa di rumah godang waktu dan tempat paling tepat untuk bersilahturahmi? Karena mulai kita menginjakkan kaki masuk di desa wisata Koto sentajo, menjelang sampai ke rumah Godang sambil berjalan kita bisa bertemu dengan teman-teman sepermain, teman sekolah dan karib kerabat  masa kecil, satu suku maupun beda suku dengan kita akan kita jumpai di desa tersebut, yang dari perentauan maupun yang berdomisili di kenegerian Sentajo dan sekitarnya, sangat indah dan menabjubkan.



Foto : Suasana lebaran salah satu Rumah godang 2 Syawal 1440 H/2019 M

Saat pertemuan di rumah Godang silahturahmi antar rumpun satu suku biasanya selama ± 2 Jam, sebelum acara penting adat dilakukan pertemuan diawali dengan makan bersama, dimana makan bersama tersebut mangkok berisi nasi yang ada tidak disediakan sendok, langsung menggunakan lima jari untuk mengambil nasi tersebut,  setelah acara makan selesai barulah dimulai  acara inti adat yang pada akhir acara nanti ditutup dengan do’a serta bersalam-salaman.  Hal-hal yang disampaikan sebelum penutupan adalah sebagai berikut :

1.      Pesan-pesan yang baik

Pesan-pesan kepada anak cucu kamanakan tentang adat istiadat kenegerian Sentajo.
Pesan-pesan tersebut biasanya disampaikan olah ninik mamak dari masing-masing suku kepada anak cucu kamanakan nya, dimana pesan berisikan pesan moral dalam menjaga hubungan kemasyarakatan, terutama dalam hal kenakalan remaja dan menjaga adat istiadat.

2.      Pemeliharaan rumah Godang

Rumah godang yang merupakan warisan nenek moyang tetap dijaga kelestariannya, walaupun harus beriringan dengan kemajuan zaman, sehingga pada saat pertemuan itu dimintakan sumbangan batasan minimal (kemampuan terendah), jika ada saudara yang berpenghasilan lebih akan menyumbang lebih besar dan bagi yang tidak mampu biasanya tidaklah akan jadi masalah dalam hal sumbangan tersebut. Hasil dari pengumpulan dana akan digunakan untuk pemeliharaan rumah godang masing-masing suku

3.      Hal-hal penting lainnya

Hal-hal penting lain biasanya di bicarakan seperti informasi tentang pendidikan dan pekerjaan, dan disamping itu ada juga informasi orang dari luar lingkungan adat kenegerian Sentajo ikut bainduak pada suku. Bainduak biasanya dilakukan dalam proses adat kenegerian Sentajo, syahnya orang yang bainduak pada suku tertentu dengan melakukan pemotongan kambing yang disediakan oleh orang Bainduak tersebut. Pada acara tersebutlah orang yang bainduak tersebut diperkenalkan pada sanak saudara suku bersangkutan.

Pemotongan kambing orang bainduak biasanya dilakukan sebelum acara silahturahmi adat di rumah godang berlangsung. Daging kambing tersebut dimanfaatkan untuk menambah lauk pauk dalam bentuk gulai untuk makan siang di rumah godang, apabila seseorang telah memotong kambing dan diperkenalkan dalam acara adat di rumah godang maka syahlah orang tersebut masuk pada suku yang diinginkannya.

Setelah acara selesai di rumah godang, masyarakat berkesempatan  untuk melihat tontonan permainan silat pandekar batuah di sosoran pondam, lokasinya tidak jauh dari lingkungan rumah godang Koto Sentajo, silat biasanya dimulai sejak jam 14.00 WIB selesai sekitar jam 17.00 WIB. Kegiatan di Sosoran tersebut juga dilaksanakan setiap malam selama bulan suci ramadhan selesai sholat tarawih dan witir dan puncaknya adalah siang hari pada tanggal 2 Syawal, kemeriahan silat akan terlihat pada acara puncaknya, karena pada saat itu masyarakat kenegerian Sentajo berkumpul didesa tersebut.

Kita berharap semoga adat istiadat di kenegerian Sentajo tetap terjaga keberadaannya terutama bangunan-bangunan peninggalan leluhur, sehingga rumah godang dan sosoran menjadi perekat dan pengikat dalam menjalin silahturahmi untuk menguatkan persatuan dan kesatuan di kenegerian Sentajo khususnya dan Kuantan Singingi pada umumnya.

Adat istiadat dikenegerian Sentajo patut kita tumbuh kembangkan, karena itu merupakan kekayaan khasanah budaya yang masih ada dan hendaknya akan tetap terpelihara oleh kita bersama, kita sebagai masyarakat yang berasal dari kenegerian tersebut harus bangga dengan adat istiadat yang kita miliki. Penulis baharap kepada masyarakat yang berasal dari Sentajo yang baik berdomisili di kenegerian tersebut maupun diperantauan, mari bersama-sama kita ramaikan rumah godang setiap tahunnya yaitu lebaran kedua tepatnya setiap tanggal 2 Syawal.
    
Rumah Godang   = Rumah besar warisan nenek moyang
Mondek                 = Ibu
Siya                       = Rantang
Kamanakan          = Keponaan
Cubodak               = Cempedak (Nangka dalam pelaksanaanya)
Puluik Tungkui    = Pulut atau Ketan yang dibungkus daun pisang
Sosoran                 = Lapangan Bermain Silat
Bainduak              = Mengangkat Ibu (Masuk Suku)

Oleh :

N a f  r i a n d i 

Tulisan ini sudah pernah dipublikasikan tahun 1434 H / 2013 M yang lalu

PACU JALUR TERINTEGRASI DAPAT MENJAGA BUDAYA UNTUK MENGEMBANGKAN WISATA DAN MENCIPTAKAN PELUANG USAHA

Oleh : Nafriandi Masing-masing daerah berusaha secara kontinyu untuk mempertahankan dan bahkan mencari potensi baru dibidang pariwisata, k...